Nama : Noer Khomariya Vony
Kelas : Manajemen A
NIM : 01219049
Dosen Pengampu :
Hj. I. G. A. Aju Nitya Dharmani,SST,SE,MM
1. Kasus Pelanggaran Perusahaan Uber
Perusahaan Uber sudah seringkali terlibat dalam kasus pelanggaran, mulai dari kasus ringan sampai kasus yang cukup berat. Contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh perusahaan Uber ini cukup merusak brand imejnya di kalangan masyarakat, sebab mereka bahkan sempat dilarang beroperasi oleh pemerintah London.
Kasus ini bermula ketika mantan karyawan Uber, yakni Susan Fowler menyatakan kepada publik bahwa perusahaan memiliki budaya pelecehan seksual yang begitu mendarah daging. Karena dugaan tersebut begitu mencengangkan, maka Uber pun mengalami periode kesengsaraan dan membuatnya harus menyerahkan mayoritas pangsa pasarnya pada perusahaan lain yaitu Lyft.
2. Kasus Pelanggaran Facebook
Facebook masih menjadi salah satu aplikasi yang diminati oleh beragam kalangan di seluruh dunia. Akan tetapi, hal tersebut membuatnya sangat rawan untuk diretas dan disusupi oleh pihak musuh yang menginginkan reputasinya hancur berantakan di kalangan publik.
Contoh pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh media sosial ini terjadi ketika data-data yang dimiliki oleh berjuta-juta pengguna justru teretas dan membuat privasi para pengguna menjadi tidak aman lagi. Hal tersebut tentu saja membuat nama baiknya menjadi begitu buruk di kalangan masyarakat dan banyak yang mulai meragukan kredibilitas Facebook.
Selain itu, pada tahun 2017 lalu pihak Facebook dan juga Google pun menyatakan bahwa terdapat berbagai akun di dalam portal mereka yang ternyata masih memiliki ikatan kuat dengan pemerintah Rusia. Sebelumnya, kedua pihak ini lebih memilih untuk mengabaikan spekulasi bahwa akan semakin banyak berita tidak kredibel yang beredar di media sosial dan mempengaruhi Pemilu AS 2016.
Hingga kini, pihak Google, Facebook, dan juga Twitter masih sering menyelidik berbagai aktivitas negara Rusia yang berkeliaran di platform mereka. Mereka pun memutuskan untuk mengambil langkah yang lebih ketat daripada sebelumnya dengan cara membuat user baru mengisi data yang sesuai dengan data yang mereka miliki di dunia nyata untuk menghindari afiliasi dengan Rusia
3.Tokopedia
Di penghujung tahun 2020 lalu, nama Tokopedia begitu banyak disebut. Bukan lantaran promo dan berbagai fitur terbarunya, melainkan karena kasus kebocoran data para pengguna. Berita ini tentunya begitu mengejutkan, apalagi Tokopedia sudah masuk dalam ajaran perusahaan startup unicorn. Memang kebocoran data ini bukanlah pertama kalinya terjadi di Indonesia.
Dalam kasusnya, diketahui ada 91 juta data pengguna dan 7 juta data penjual yang bocor. Bahkan semua data ini dijual di arak web dengan harga sekitar $5000. Dengan bocornya data tersebut, pihak Tokopedia meminta penggunanya untuk mengganti password. Jika dilihat dari etika bisnis, kasus ini terbilang rumit.
Bagi pengguna aplikasi, kasus ini termasuk contoh kasus pelanggaran etika bisnis dan analisisnya. Sementara Tokopedia sendiri juga menjadi korban karena sistem keamanan mereka telah dibobol. Namun tetap saja, Tokopedia tidak bisa melindungi data pelanggan. dan hingga kini masih belum ada UU yang membahas kebocoran data di internet.
Etika bisnis harus diperhatikan oleh para pelaku usaha. dari beberapa kasus yang telah terjadi, hendaknya pelaku bisnis lebih aware akan pelanggaran etika dalam bisnis. Bukan hanya lebih fokus pada keuntungan saja, tetapi melupakan beberapa hal penting lainnya. Aturan akan kode etik harusnya lebih diperketat lagi
4. Pelanggaran Etika Bisnis PT Megasari Makmur
PT Megasari Makmur adalah perusahaan yang cukup terkenal dengan salah satu produknya berupa obat nyamuk dengan merek “HIT”. Namun, belakangan diketahui jika produk tersebut telah melanggar etika bisnis.
Banyak masyarakat telah mengenal produk tersebut sebagai obat nyamuk yang murah tetapi sangat efektif. Sayangnya, merek itu pada akhirnya harus menarik diri dari peredaran, alasannya karena mengandung zat aktif propoxur dan diklorvos yang merupakan salah satu bentuk pestisida.
Pihak kesehatan menilai jika zat tersebut sangat berbahaya untuk sistem kesehatan manusia. Bahkan, lebih parahnya bisa menyebabkan keracunan pada darah apabila terlalu banyak menghirup udara yang telah bercampur dengan produk “HIT”
Analisis Permasalahan
Dalam berbisnis memang sudah bukan rahasia lagi jika moral dan kejujuran adalah nomor satu. Dalam studi kasus produk HIT ini, kesalahan yang telah mereka lakukan memang cukup fatal sehingga harus menarik penjualan.
- Siapa yang Salah?
Dalam setiap perusahaan modern, apabila melakukan kesalahan dalam bentuk apapun maka yang bertanggung jawab adalah kelompok tersebut. Apalagi ini merupakan bentuk tindakan secara sadar dan bersama-sama. Walaupun demikian adanya, pihak karyawan tidak dapat disalahkan karena dalam sebuah birokrasi besar mereka memiliki faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan.
- Mengapa Bisa Terjadi?
Perusahaan, pada hakikatnya tersusun atas birokrasi atau sistem yang runut dan sistematis sehingga dalam sebuah keputusan tidak mungkin dilakukan oleh seorang diri. Jadi, sudah pasti bentuk pelanggaran ini merupakan kesalahan bersama
Apabila mereka lebih peduli dan tidak hanya berorientasi pada keuntungan, maka tidak mungkin pelanggaran moral seperti ini akan terjadi. Oleh sebab itu, tidak ada alasan bahwa mereka kurang paham terkait zat-zat kimia.
-Pelanggaran Etika
Etika dalam berbisnis adalah standar formal dan normal. Hanya saja tergantung dari pelaku usaha tersebut bagaimana cara menerapkannya pada organisasinya. Faktanya, PT Megasari Makmur telah gagal mengaplikasikan moral tersebut sehingga secara sadar melanggar prinsip kejujuran.
Hanya berasumsi berdasarkan keuntungan sebesar-besarnya dengan biaya produksi minimal, bukan berarti bisa mengabaikan begitu saja dampak negatifnya. Meskipun pada akhirnya sudah meminta maaf, akan tetapi seharusnya mereka bisa berpikir lebih cerdas mengenai efek jangka panjang.
- Pelanggaran Tertulis
Pada dasarnya, perusahaan tersebut telah melanggar banyak peraturan dan dikenai pasal berlapis. Hal ini berdasarkan penetapan regulasi dalam UUD. Berikut ini pemaparannya:
Pasal 4 tentang hak konsumen
Pasal 7 tentang kewajiban pelaku usaha
Pasal 8 tentang larangan pengusaha melanggar standar bahan baku
Pasal 19 tentang pengusaha yang harus ganti rugi atas tindakannya yang keliru
Dari beberapa contoh pelanggaran etika bisnis PT Megasari Makmur tersebut sudah cukup membuatnya merosot, apalagi dari segi kepercayaan konsumen.
Bagaimana Tindakan Penyelesaiannya?
Sebagai bentuk hukuman dan tanggung jawab dari pihak produsen, mereka bukan hanya sekedar meminta maaf tetapi juga bersedia untuk menarik seluruh produk obat nyamuk tersebut dari pasaran. Setelah itu, mereka mengajukan surat perizinan untuk memproduksi lagi.
Namun, produk kali ini harus dipastikan sesuai dengan regulasi. HIT aerosol yang baru oleh produsen diciptakan menggunakan formula yang berbeda dan tentunya bebas dari zat berbahaya seperti pada pelanggaran sebelumnya.
Bahkan, setiap zat yang akan mereka campurkan telah melalui proses uji yang panjang dan lolos dari izin pemerintah. Barulah pada tanggal 22 September 2006, produk HIT Aerosol yang baru benar-benar memperoleh perizinan untuk mengedarkan produknya secara resmi.
Contoh pelanggaran etika bisnis terhadap produk HIT ini memang cukup membuat rugi banyak pihak, bahkan tanpa memperhatikan regulasi dan moral. Maka dari itu, perusahaan tersebut sama saja dengan bunuh diri.
5. PT Asuransi Jiwasraya juga dianggap sebagai pelanggaran etika dalam bisnis yang termasuk moralitas berat. Pelanggaran kejujuran dan juga kehati hatian lah yang menjadi sorotan dalam kasus ini. Praktik manajemen yang buruk, membuat keuangan negara merugi hingga Rp 13,7 Triliun. Dan lagi lagi perusahaan asuransi ternama ini adalah milik pemerintah.
Dikategorikan dalam pelanggaran moral karena sudah mengkhianati janji suci antara pengelola saham dengan pembeli. Dari contoh kasus pelanggaran etika bisnis dan analisisnya ini, bisa ditarik kesimpulan bahwa seharusnya dalam bisnis yang bergerak di bidang saham kualitas moral harus teruji. Selain itu juga kejujuran, transparan dan kehati hatian harus dimiliki.